Selasa, 23 Juni 2015

Macam-macam Jenis Kontrasepsi


Macam-macam Jenis Kontrasepsi
Kontrasepsi sederhana dengan alat

a.    Kondom

Kondom merupakan salah satu pilihan untuk mencegah kehamilan yang sudah populer di masyarakat. Kondom adalah suatu kantung karet tipis, biasanya terbuat dari lateks, tidak berpori, dipakai untuk menutupi penis yang ereksi  sebelum dimasukkan ke dalam liang vagina. Kondom sudah dibuktikan dalam penelitian di laboratorium sehingga dapat mencegah penularan penyakit seksual, termasuk HIV/AIDS
Manfaat pemakaian kontrasepsi kondom :
  1. Efektif bila digunakan dengan benar
  2. Tidak mengganggu produksi ASI
  3. Tidak mengganggu kesehatan klien
  4. Tidak mempunyai pengaruh sistemik
  5. Murah dan dapat dibeli secara umum
  6. Tidak perlu resep dokter atau pemeriksaan kesehatah khusus
  7. Metode kontrasepsi sementara bila metode kontrasepsi lainnya harus ditunda
komplikasi ,keluhan dan penatalaksanaan
a.       Kondom harus ditepatkan sebelum penis mendekati genetalia wanita karena virus HIV dapat ditemukan pada cairan preejakulasi
b.      Saat menggunakan kondom dengan ujung datar,harus disediakan ruang sepanjang ½ inci yang berfungsi sebagai tempat penggumpulan semen ,untuk mengurangi kemungkinan kondom sobek pada saat ejakulasi
c.       Karena penis menjadi kaku setelah ejakulasi,sangat penting bagi para pria untuk menarik penisnya dari vagina segera setelah ejakulasi sambil memegang ujung kondom untuk mencegah kebocoran semen dari kondom yang terbuka
d.      Keluhan utama adalah berkurangnya sensitivitas glans penis
e.       Alergi terhadap karet

b.    Diafragma

Diafrgma adalah kap berbentuk bulat cembung, terbuat dari lateks(karet) yang di insersikan ke dalam vagina sebelum berhubungan seksual dan menutup serviks.
Jenis kontrasepsi diafragma :
1)    Flat spring (flat metal band)
2)    Coil spring (coiled wire)
3)    Arching spring)


Cara kerja kontrasepsi diafragma :
Menahan sperma agar tidak mendapatkan akses mencapai saluran alat reproduksi bagian atas (uterus dan tuba falopi) dan sebagai alat tempat spermisida.
Manfaat kontrasepsi diafragma :
  1. Efektif bila digunakan dengan benar
  2. Tidak mengganggu produksi ASI
  3. Tidak mengganggu hubungan seksual karena telah terpasang sampai 6 jam sebelumnya
  4. Tidak mengganggu kesehatan klien
  5. Tidak mengganggu kesehatan sistemik
Penanggulangan efek dan komplikasi
·         Pengobatan dengan menggunakan obat sesuai dengan keluhan
·         Iritasi vagina pada pasca senggama pengggobatan denmgan memberikan spermisida
·         Pastikan ketepatan posisi dan ukuran yang sesuai
·         Reaksi alergi
·         Infeksi
·         Dyspareunia
·         Kemungkinan terjadinya sindrom syok toksik evektivitas

c.    Spermisida

Spermisida adalah bahan kimia (biasanya non oksinol-9) digunakan untuk menon-aktifkan atau membunuh sperma.
Jenis kontrasepsi spermasida :
a)    Aerosol
b)    Tablet vaginal, suppositoria, atau dissolvablefilm
c)    Krim




Cara kerja kontrasepsi spermisida :
Menyebabkan sel membrane sperma terpecah, memperlambat pergerakan sperma dan menurunkan kemampuan pembuahan sel telur.

Manfaat kontrasepsi spermisida :
  1. Efektif seketika (busa dan krim)
  2. Tidak mengganggu produksi ASI
  3. Bisa digunakan sebagai pendukung metode lain
  4. Tidak mengganggu kesehatan klien
  5. Tidak mempunyai pengaruh sistemik
  6. Mudah digunakan
  7. Meningkatkan lubrikasi selama hubungan seksual
  8. Tidak perlu resep dokter atau pemeriksaan kesehatan khusus
Efektivitas,keluhan,komplikasi dan penanganan
a.       Efektivitas kurang(3-21 kehamilan per tahun pertama)
b.      Efektivitas sebagai kontrasepsi bergantung pada kepatuhan menggikuti cara penggunaan
c.       Ketergantungan pengguna dari motivasi yang berkelanjutan , yaitu dengan menggunakannya setiap melakukan hubungan seksual
d.      Pengguna harus menunggu 10-15 menit setelah dipasang sebelum melakukan hubungan seksual ( tablet busa vagina,suposutorial dan film )
e.       Efektivitas aplikasi hanya 1-2 jam







d.    KB Suntik

Kontrasepsi suntikan adalah cara untuk mencegah terjadinya kehamilan dengan melalui suntikan hormonal  
1.    KB Suntik 1 bulan (kombinasi)
Adalah 25 mg Depo medroksiprogestreon asetat dan 5 mg esestradiol sipionat yang diberikan injeksi I.m sebulan sekali (Cyclofem). Dan 50 mg roretindron enantat dan 5mg Estradional Valerat yang diberikan injeksi I.m sebulan sekali


Keuntungan menggunakan KB Suntik
-Praktis, efektif dan aman dengan tingkat keberhasilan lebih dari 99%.
- Tidak membatasi umur
- Obat KB suntik yang 3 bulan sekali (Progesteron saja) tidak mempengaruhi ASI dan cocok untuk ibu menyusui

Kerugian menggunakan KB Suntik
- Di bulan-bulan pertama pemakaian terjadi mual, pendarahan berupa bercak di antara masa haid, sakit kepala dan nyeri payudara
- Tidak melindungi dari IMS dan HIV AIDS

Indikasi:
- Wanita usia 35 tahun yang merokok aktif
- Ibu hamil atau diduga hamil
- Pendarahan vaginal tanpa sebab
- Penderita jantung, stroke, lever, darah tinggi dan kencing manis
- Sedang menyusui kurang dari 6 minggu
- Penderita kanker payudara
2.    KB  Suntikan 3 bulan.
Depo Depo-provera ialah 6-alfa-metroksiprogesteron yang digunakan untuk tujuan kontrasepsi parenteral, mempunyai efek progesterone yang kuat dan sangat efektif.Obat ini termasuk obat depot.Noristerat termasuk dalam golongan kontrasepsi ini. Mekanisme kerja kontrasepsi ini sama seperti kontrasepsi hormonal lainnya. Depo-provera sangat cocok untuk program postpartum oleh karena tidak mengganggu laktasi.

Keuntungan KB suntik 3 bulan
-         Resiko terhadap kesehatan kecil.
-         Tidak berpengaruh pada hubungan suami istri
-         Tidak di perlukan pemeriksaan dalam
-         Jangka panjang
-         Efek samping sangat kecil
-        Klien tidak perlu menyimpan obat suntik

Kerugian KB suntik 3 bulan
  1. Gangguan haid. Siklus haid memendek atau memanjang, perdarahan yang banyak atau sedikit, spotting, tidak haid sama sekali.
  2. Tidak dapat dihentikan sewaktu-waktu
  3. Permasalahan berat badan merupakan efek samping tersering
  4. Terlambatnya kembali kesuburan setelah penghentian pemakaian
  5. Terjadi perubahan pada lipid serum pada penggunaan jangka panjang
  6. Pada penggunaan jangka panjang dapat menurunkan densitas tulang
  7. Pada penggunaan jangka panjang dapat menimbulkan kekeringan pada vagina, menurunkan libido, gangguan emosi, sakit kepala, nervositas, dan jerawat.
Keterbatasan,penanggulangan
·         Gangguan siklus haid memendek dan memanjang
·         Perdarahan yang banyak atau sedikit
·         Perdarahan yang tidak teratur atau perdarahan bercak spotting
·         Tidak haid sama sekali
Penanganan gangguan haid
·         Amenore =tidak perlu melakukan tindakan cukup dengan konseling ke bidan
·         Perdarahan=perdarahan spotting adalah perdarahan ringan tidak berbahaya, jika perdarahan berlanjut maka segera melakukan pemeriksaan apabila perdarahan mengancam kesehatan maka dianjurkan untuk segera mengganti jenis kontrasepsi
e.    KB Pil
Pil adalah obat pencegah kehamilan yang diminum.Pil telah diperkenalkan sejak 1960. Pil diperuntukkan bagi wanita yang tidak hamil dan menginginkan cara pencegah kehamilan sementara yang paling efektif bila diminum secara teratur. Minum pil dapat dimulai segera sesudah terjadinya keguguran, setelah menstruasi, atau pada masa post-partum bagi para ibu yang tidak menyusui bayinya. Jika seorang ibu ingin menyusui, maka hendaknya penggunaan pil ditunda sampai 6 bulan sesudah kelahiran anak (atau selama masih menyusui) dan disarankan menggunakan cara pencegah kehamilan yang lain.

Jenis-jenis kontrasepsi Pil
1. Pil gabungan atau kombinasi
Tiap pil mengandung dua hormon sintetis, yaitu hormon estrogen dan progestin. Pil gabungan mengambil manfaat dari cara kerja kedua hormon yang mencegah kehamilan, dan hampir 100% efektif bila diminum secara teratur.
Jenis – jenis pil kombinasi:
  1. Monofasik : pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet mengandung hormone aktif estrogen/progesterone dalam dosis yang sama, dengan 7 tablet tanpa hormone aktif.
  2. Bifasik : pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet mengandung hormone aktif estrogen/progesterone dalam dua dosis yang berbeda adalah estrogen dan progesteron, dengan 7 tablet tanpa hormone aktif.
  3. Trifasik : pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet mengandung hormone aktif estrogen/progesterone dalam tiga dosis yang berbeda adalah mengandung berbagai dosis progestin. Pada sejumlah jenis obat tertentu, dosis estrogen didalam ke 21 pil aktif bervariasi. Maksud dari variasi ini adalah mempertahankan besarnya dosis pada pasien serendah mungkin selama siklus dengan tingkat kemampuan dalam pencegahan kehamilan yang setara
2.Pil khusus – Progestin (pil mini)
Pil ini mengandung dosis kecil bahan progestin sintetis dan memiliki sifat pencegah kehamilan, terutama dengan mengubah mukosa dari leher rahim (merubah sekresi pada leher rahim) sehingga mempersulit pengangkutan sperma.Selain itu, juga mengubah lingkungan endometrium (lapisan dalam rahim) sehingga menghambat perletakan telur yang telah dibuahi.

Kontra indikasi Pemakaian Pil
Kontrasepsi pil tidak boleh diberikan pada wanita yang menderita hepatitis, radang pembuluh darah, kanker payudara atau kanker kandungan, hipertensi, gangguan jantung, varises, perdarahan abnormal melalui vagina, kencing manis, pembesaran kelenjar gondok (struma), penderita sesak napas, eksim, dan migraine (sakit kepala yang berat pada sebelah kepala).
Efek Samping Pemakaian Pil
Pemakaian pil dapat menimbulkan efek samping berupa perdarahan di luar haid, rasa mual, bercak hitam di pipi (hiperpigmentasi), jerawat, penyakit jamur pada liang vagina (candidiasis), nyeri kepala, dan penambahan berat badan.

Efek samping dan resiko komplikasi
Penggunaan kontrasepsi hormonal oral memiliki banyak efek samping tetapi akan banyak berkurang sejak dimulai dosis yanh lebih rendah.kurang lebih 40% wanita yang menggunakannya mengalami efek samping yangharus ditangani oleh bidan dengan serius bidan harus menjelaskan efek samping terlebih dahulu sebelum klien menggunakan kb pil para ahli berasumsi menggelompokkan penyebab  efek samping pada penyebab non medis.karena wanita memiliki mekanisme pembentukan hormonal yang berbeda –beda .


f.     AKDR (Alat Kontrasepsi Dalam Rahim)
AKDR atau IUD (Intra Uterine Device) bagi banyak kaum wanita merupakan alat kontrasepsi yang terbaik.Alat ini sangat efektif dan tidak perlu diingat setiap hari seperti halnya pil. Bagi ibu yang menyusui, AKDR tidak akan mempengaruhi isi, kelancaran ataupun kadar air susu ibu (ASI). Namun, ada wanita yang ternyata belum dapat menggunakan sarana kontrasepsi ini.Karena itu, setiap calon pemakai AKDR perlu memperoleh informasi yang lengkap tentang seluk-beluk alat kontrasepsi ini.

Jenis-jenis AKDR :
1.    Copper-T
AKDR berbentuk T, terbuat dari bahan polyethelen di mana pada bagian vertikalnya diberi lilitan kawat tembaga halus.Lilitan kawat tembaga halus ini mempunyai efek antifertilisasi (anti pembuahan) yang cukup baik. 
2.    Copper-7
AKDR ini berbentuk angka 7 dengan maksud untuk memudahkan pemasangan. Jenis ini mempunyai ukuran diameter batang vertikal 32 mm dan ditambahkan gulungan kawat tembaga (Cu) yang mempunyai luas permukaan 200 mm2, fungsinya sama seperti halnya lilitan tembaga halus pada jenis Coper-T.
3.    Multi Load
AKDR ini terbuat dari dari plastik (polyethelene) dengan dua tangan kiri dan kanan berbentuk sayap yang fleksibel. Panjangnya dari ujung atas ke bawah 3,6 cm. Batangnya diberi gulungan kawat tembaga dengan luas permukaan 250 mm2 atau 375 mm2 untuk menambah efektivitas. Ada 3 ukuran multi load, yaitu standar, small (kecil), dan mini.
4.    Lippes Loop
AKDR ini terbuat dari bahan polyethelene, bentuknya seperti spiral atau huruf S bersambung.Untuk meudahkan kontrol, dipasang benang pada ekornya.Lippes Loop terdiri dari 4 jenis yang berbeda menurut ukuran panjang bagian atasnya. Tipe A berukuran 25 mm (benang biru), tipe B 27,5 mm 9 (benang hitam), tipe C berukuran 30 mm (benang kuning), dan 30 mm (tebal, benang putih) untuk tipe D. Lippes Loop mempunyai angka kegagalan yang rendah. Keuntungan lain dari pemakaian spiral jenis ini ialah bila terjadi perforasi jarang menyebabkan luka atau penyumbatan usus, sebab terbuat dari bahan plastik.

g.    Kontrasepsi Implant
Disebut alat kontrasepsi bawah kulit, karena dipasang di bawah kulit pada lengan atas, alat kontrasepsi ini disusupkan di bawah kulit lengan atas sebelah dalam .Bentuknya semacam tabung-tabung kecil atau pembungkus plastik berongga dan ukurannya sebesar batang korek api. Susuk dipasang seperti kipas dengan enam buah kapsul atau tergantung jenis susuk yang akan dipakai. Di dalamnya berisi zat aktif berupa hormon. Susuk tersebut akan mengeluarkan hormon sedikit demi sedikit. Jadi, konsep kerjanya menghalangi terjadinya ovulasi dan menghalangi migrasi sperma.Pemakaian susuk dapat diganti setiap 5 tahun, 3 tahun, dan ada juga yang diganti setiap tahun.
ada 3 jenis implant yaitu:
·         Norplant
·         Implanon
·         Jadena dan indoplant
Cara kerja
1.      Lendir serviks menjadi kental
2.      Mengganggu proses pembentukan endometrium
3.      Menggurangi transfortasi sperma
4.      Menekan ovulasi
Efek samping
1.      Amenore
2.      Perdarahan bercak  spotting
3.      Ekspulsi
4.      Infeksi pada daerah inserdi
5.      Berat badan naik atau turun

Penanganan efek sampaing
1.      Pastikan klien tidalk hamil maka tidak ada penanganan khusus
2.      Jelaskan pada tahun pertama perdarahan ringan memang sering muncul dan memberikan ibu prfoen 3x800mg setiap 5 hari
3.      Bila terjadi infeksi tanpa nanah bersihkan dengan menggunakan air dan sabun atau antiseptik apabila ditemukan abses maka dengan antiseptik dan insisi dan alirkan pus keluar dan cabut implant lakukan perawatan luka dan berikan antibiotic oral selama 7 hari.

h.    Kontrasepsi Tubektomi (Sterilisasi pada Wanita).
Tubektomi adalah setiap tindakan pada kedua saluran telur wanita yang mengakibatkan wanita tersebut tidak akan mendapatkan keturunan lagi. Sterilisasi bisa dilakukan juga pada pria, yaitu vasektomi.Dengan demikian, jika salah satu pasangan telah mengalami sterilisasi, maka tidak diperlukan lagi alat-alat kontrasepsi yang konvensional.Cara kontrasepsi ini baik sekali, karena kemungkinan untuk menjadi hamil kecil sekali.Faktor yang paling penting dalam pelaksanaan sterilisasi adalah kesukarelaan dari akseptor.Dengan demikia, sterilisasi tidak boleh dilakukan kepada wanita yang belum/tidak menikah, pasangan yang tidak harmonis atau hubungan perkawinan yang sewaktu-waktu terancam perceraian, dan pasangan yang masih ragu menerima sterilisasi. Yang harus dijadikan patokan untuk mengambil keputusan untuk sterilisasi adalah jumlah anak dan usia istri. Misalnya, untuk usia istri 25–30 tahun, jumlah anak yang hidup harus 3 atau lebih.

Penanganan efeksamping dan komplikasi
·         Jika ada kegagalan metode maka ada resiko tinggi kehamilan ektopik
·         Belum ada efeksamping mas panjang , mengalami ketidak nyamana setelah oprasi jarang terjadi
·         Infeksi luka, apabila terjadi maka lakukan drainase dan obati seperti yang terindikasi
·         Demam , obati infeksi berdasarkan apa yang ditemukan
·         Luka pada kandung kemih, jarang terjadi apabia terjadi lakukan reparasi primer apabila ditemukan pasca operasi segera rujuk ke RS
·         Haematoma subcutan,gunakan packs yang hangat dan lembab dan membutuhkan drainase bila ekstensif
·         Rasa sakit pada lokasi pembedahan, pastikan adanya infeksi atau abses obati berdasarkan apa yang ditemukan


i.      Kontrasepsi vasektomi
Vasektomi adalah prosedur klinik untuk menghentikan kapasitas reproduksi pria dengan jalan melakukan oklusi vasa deferensia alur transportasi sperma terhambat dan proses fertilisasi tidak terjadi.

Indikasi kontrasepsi vasektomi
            Vasektomi merupakan upaya untuk menghenttikan fertilis dimana fungsi reproduksi merupakan ancaman atau gangguan terhadap kesehatan pria dan pasangannya serta melemahkan ketahanan dan kualitas keluarga.

Kondisi yang memerlukan perhatian khusus bagi tindakan vasektomi
  1. Infeksi kulit pada daerah operasi
  2. Infeksi sistemik yang sangat mengganggu kondisi kesehatan klien
  3. Hidrokel atau varikokel
  4. Hernia inguinalis
  5. Filarisasi(elephantiasis)
  6. Undesensus testikularis
  7. Massa intraskotalis
  8. Anemia berat, gangguan pembekuan darah atau sedang menggunakan antikoaglansia
Penanggulangan efek dan komplikasi
·         Perdarahan, dengan melakukan pengamatan apabila perdarahan banyak maka lakukan anastesi umum dan membuka luka untuk menggambil bekuan darah
·         Hematoma, terjadi bila skrotum diberi beban yang berlebihan misalnya naik sepeda dan duduk terlalu lama
·         Infeksi, pada skrotum cukup melakukan prinsip pengobatan pada kulit skrotumgranuloma sperma
·         Granulo sperma, merupakan benjolan kenyal yang terkadang ada rasa nyeri penanganan dengan melakukan eksisi dan mengikat ke,mbali vas deferens

 Referensi :
Maryam.Najwa 2010. Asuhan kebidanan .Akseptor KB.jakarta:PTBina Pustaka 




Tidak ada komentar:

Posting Komentar